Sejarah perkembangan ilmu politik
‘’ Politics is exciting because people. They
disagree abaout how they should live”” ( Andrew Heywood,Politics: 1997)
Suatu hari, seorang
buruh dari sebuah pabrik swasta pergi ke kampenye untuk mengikuti kegiataan
proses politik dengan menggunakan bus kecil. Namun, pada hari itu buruh
tersebut dikagetkan oleh hal yang tidak biasa seperti hari-hari sebelumnya.
Ketika turun dari bus dan kemudian membayar ongkos kepada supir.Pasalnya,
jumlah ongkos yang dibayar si buruh kurang dua ribu rupiah. Sang supir menaikan
jumlah ongkos karena semalam pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahn bakr
minyak (BBM). dari cerita tersebut kita bisa menghubungkan kaitanya dengan ilmu
politik .kenaikan harga bbm adalah salah satu produk kebijakan dibuat dan siapa
yang yang diuntungkan dirugikan (dalam konteks kepentingan) oleh sebuah
kebijakan adalah salah satu bagian yang dibahas dan diteliti di dalam ilmu
politik.
Ilmu politik
sendiri ialah kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematik soal politik.
Salah satu pandang ilmu politik ialah melihat topik politik sebagai proses
penentuan kebijakan dari sebagaian banyak alternatif kemungkinana yang
tersedia. Singkatnya, Politik sebenarnya telah ada didalam keseharian kegiatan
manusia karena politik tidak hanya persoalan
yang berkenaan dengan sedikit orang seperti tarik-menarik kepentingan
dianatar para elit pertai politik ,tapi juga bersentuhan dengan hal paling
kecil dan dihadapi banyak orang disebuah negara seperti naik turunya ongkos
kendaraan umum. Lantas pertanyaan yang menarik kita ajukan yaitu kapan
sebetulnya ilmu politik itu mencul ? Apabila kita telusuri jauh ke masa lampau,
Sejarah ilmu politik dimulai ketika ilmuan Yunani kuno bernama Plato
menghasilkan karya-karyanya yang berjudul Republic Statesmen, dan Law. Ketiga
buku itu adalah karya klasik pertama dari ilmu politik, Dalam ketiga karya
tersebut Plato mengajukan gagasan-gagasan tentang keadailan, politik virtue,
dan macam-macam bentuk pemerintahan wilayah (PILITY).
Sejarah dan
perkembngan ilmu politik dapat dilihat dari kacamata rentang waktu. Gabriel
Almond membagi sejarah ilmu politik dimulai sejak zaman Pencerahan, zaman abad
ke-19, dan 20-an sampai sekarang ini.
Semenentara itu, Meneurut Goerge B.
REZEIR , Perkembngan ilmu politik dapat dibagi menjadi tiga masa ,yakni :
1.
Zaman
Yunani kuno, pendidikan di zaman Yunani kuno diyakini sudah memiliki kesadaran
yang tinggi tentang dampak dari ilmu politik dan ilmuwan politik pada saa itu
bukan hanya membahas mengenai study politik terbatas pada kaca mata formalistik
seperti bagaimana struktur sebuah negara
Ideologi Politik
Kehidupan sebuah
negara tidak dapat dipisahkan dengan ideologi politik, yang menjadi landasan
dalam segi berfikir ataupun mengambil suatu kebijakan baik itub yang menjadi
suatu dasar kehidupan brnegara dari sebuah masyarakat ataupun ideologi politik
yang mewarnai dan saling berkompetensi satusama lain dalam kehidupan bersosial
dimasyarakat.
Istilah Ideologi
pertama kali disebutkan oleh filsuft perancis Antoine Destut De Tracy (
1754-1836) di tahun 1796. Menurutnya ideologi adalah ilmu mengenai pikiran
mansia, sedangkan tokoh pertama yang kali yang menggunakan istilah ideologi
adalah Napoleon Bonaparte pada tahun (1769-1821) yang tertarik hasil kerja se
Tracy.
Ideologi politik
dapat di defenisikan/sebagai sekumpulan ide yang bertalian satu sam lain dan
bersifat logis, yang menjadi pijakan untuk dilakukan dengan terorganisir.
Dalam ilmu sosial,
ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan
bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori komunis
Karl Marx,
Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering
dikenal dengan marxisme,
dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap
pada abad 20.
Contoh ideologi lainnya
termasuk: anarkisme,
kapitalisme,
komunisme,
komunitarianisme, konservatisme,
neoliberalisme,
Demokrasi
Islam, demokrasi kristen, fasisme,
monarkisme,
nasionalisme,
nazisme,
liberalisme, libertarianisme,
sosialisme,
dan demokrat sosial.
Kepopuleran ideologi berkat
pengaruh dari "moral entrepreuner,
yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah
badan dari ideal, prinsip, doktrin,
mitologi
atau simbol
dari gerakanl,
institusi,
kelas,
atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan
dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai
politik dan kebijakannya.
Fungsi Ideologi Politik
Adanya sebuah
ideologi politik penting dalam kehidpan sehari-hari bernegara karena ideologi
memiliki setidaknya ada tiga fungsi yang diantaranya:
a.
Menjadi
dasar '
Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan
interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah
dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara
elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa
dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang
ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau
institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara
sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan
partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu
sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat
sebagaikebudayaan politik ,
lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan
menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah
melalui proses politik menjadi keluaran (output).
‘
Konsep Dasar Ilmu Politik
Untuk dapat memahami ilmu poitik,maka kita
perlu memahami konsep dasar dalam ilmu politik itu sendiri.Konsep dasar ilmu
politik diantarnya :
1.
Politik
a.
Apakah
arti dari kata politik itu ? saya sepakat dengngan sejumlah ilmuwan bahwa ilmu
politik berasal dari kata dalam bahasa Yunani yakni polis, yang secara harfiah artinya adalah negara atau kota.
Akan tetapi, interpretasi mengenai kata politik tidak
hanya itu. Kata politik itu sendiri pada dasarnya tidak bermakna tunggal.
Sebaliknya Beberapa ilmuwan politik bermaksud membuat interpretasi makna kata
politik,karena itu interpretasi
mengenai arti kata politik itu sendiri
tidak hanya negara-kota. Hal ini dikarenakan pada dasarnya ada empat
interpretasi dari kata politik yaitu :
1.
Seni
mengolah pemerintahan
2.
Kekuasaan
3.
Konflik
4. Proses pemuatan kebijakan
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah persoalan dan aspek kunci dalam ilmu
politik. Setidaknya ada dua alasan pendukung terkait hal itu, Pertama, walaupun
menggunakan ukuran yang relatif kasiar, dalam pendahuluan dari buku
Kekuasaan dapat di defenisikan sebagi kemampuan seseorang
atau sekelompok orang untuk memengaruhi orang lain agar mengikuti apa yang
orang lain inginkan, kekuasaan juga dapat di maknai sebagi kewenangan atau hak
legal untuk melakukan sesuatu atau untuk membuat masyrakat melakukan sesuatu.
Secara
garis besar Konsep kekuasaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
atau sekelompok orang untuk dapat meme
Kekuasaan dapat dikelola dengan menggunakan dua
cara,yaitu: koersif atau menggunakan paksaan dan konsensual tanpa paksaan.
Pengelolaan kekuasaan dengan cara koersif dapat terbagi menjadi tiga bentuk :
1. Koersif
fisik. Kekuasaan yang bersifat fisik biasanya mengacun pada kekuatan yang
dipaksaan seperti aksi brutal, seperti membunuh, memenjarakan, dan hukuman dll.
2. Koersif
Ekonomi, kekuasaan yang bersifat koersif ekonomi mengambil bentuk tidak
memberikan sarana untuk menyelamatkan kehidupan.
3. Koersif
psikis,koersif psikis terkategorikan seperti kekuasaan yang otoriter serta berperanya
permainan propoganda opini publik oleh pihak penguasa. Pengolahan kekuasaan
dengan cara konsensinsional berkaitan dengan persoalan kepemimpinan politik (
political leadiship). Berkaitan dengan hal itu, setidaknya ada tiga peran sifat
dari kepemimpinan politik, yaitu:
a. Kepemimpinan
yang menginisiasi atau inisoator.
b. Kepemimpinan
yang bersifat menjaga tatanan suatu hal disebut kepemimoinan yang mengelola
suatu yang sistem organisasi secara berlangsung.
c. Ada
juga kepemimpinan yang bersifat protektif atau melindungi serta menyediakanya
keamanan untuk pengikutnya.
NEGARA
Selain memfokuskan pada kajian perihal
kekuasaan, ilmu politik juga fokus pada study tentang negara. Menurut Laski,
negara adalah sebuah masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang
dibatasi oleh aturan-aturan untuk sebuah cara hidup tertenntu. Semua tingkah
laku dalam masyarakatharus menyesuaikan diri kepada cara itu. Sementara itu,
menurut Max Weber, negara adalah sebuah institusi yang mengklaim monpoli
terhadap tekanan legitimasi untuk sebuah daerah tertentu.
Ada beberapa
perbedaan penting antar negara dan pemerintahah yakni;
Pertama, negara lebih luas dari pemerintah. Negara adalah sebuah
asosiasi yang terdiri dari seluruh institusi dalam wilayah publik dan seluruh
anggota masyarakat , sedangkan pemerintah adalah bagian negara itu sendiri.
Kedua, negara bersifat kelanjutan, bahkan bisa dikatakan
sebuah entetitas yang permanen dan dinamis. Sedangkan pemerintah bersifat
sementara. Pemerintah bisa datang dan pergi seperti sistem pemerintahan yang bisa direformasi serta diperbarui ulang.
Ketiga,pemerintah adalah sarana melalui mana wewenang negara
dioprasikan dan bekerja. Dalam pembuatan sertaa harus di implemtasi dengan kebijakan
suatu negara.
Ke empat, negara mengelola wewenang yang
tidak personal dan bersifat kelembagaanyang merekrut keanggotaan serta dilatih
dalam sebuah birokrasi yang bersifat netral.
Kelima,negara harus mewakili kepentingan masyarakat yang bersifat dinamis, berupa keinginan umum masyarakat
banyak. Disisi lain mewakili simpati dari partisipasi yang terjadi di waktu
tertentu dalam kekuasaanya.
4. Pengaruh
Dalam konsep pengaruh berkaitan dengan tujuan seseorang, nah, pertanyaan
menariknya apakah dari konseppengaruh ini adalah kasus khusus.
Menurut Heywod, kekuasaan adalah kapasitas untuk membuat keputusan
formal yang dalam beberapa cara dan mengikat satu sama lain. Hal ini berlaku
semisalkan seorang pemimpin mememngaruhi anggotanya. Pengaruh adalah kemampuan
untuk mengubah isi keputusan melalui beberapa tekanan eksternalmengingat formal
dan tidak dibuat di dalam ruang yang kosong. Karena itu biasanaya pengaruh
melibatkan organisasi lokal, untuk melobi dan mempersuaisi rasional.
Kekuasaan bearrti kapabilitas,
yang artinya gabungan dari sumber politik dan memungkinkan diubah menjadi
pengaruh. Perbedaan lain antara kekuasaan dan pengaruh adalah kekuasaan dapat
di definisikan sebagai perwujudan dari sebuah dampak tertentu dari tindakan
seseorang. Perbedaan berikutnya adalah kekuasaan mengacu pada kemampuan seseorang
untuk mencapai dan mencegah hasil
melawan keinginginan yang lain.
Komunikasi Politik dan
Opini Publik
Komunikasi politik,menurut steven Foster, adalah cara dan
implikasi usaha politisi untuk mengomunikasikan dari dimana politisi itu
berusaha untuk mengonikasikan pesan mereka untuk pemilih yang skeptis dan tidak
terikat. Foster menganggap bahwa komunikasi politik terjadi dalam kaitanya
pemilu,ketika terdapat proses kampenye politik yang melibatkan politisi dan
pemilih.
Definisi lain menyebutkan bahwa
komunikasi politik tidak sebatas terjadi pada saat pemilu saja,melainkan
sepanjanjang waktu. Menurut damsar komunikasi politik adalah proses pesan
berupa data, fakta,informasi maupun citra, yang mrngandung suatu maksud atau
arti dari pengirim kepada penerima yang melibatkan proses pemaknaan terhadap
kekuasaan, kewenangan, kehidupan politik , pemerintah,negara
kebijakan,pengambilan keputusan, dan pembagian atau alokasi ( kekuasaan).
Elemen Komunikasi Politik
Komunikasi politik dapat berjalan karena di dukung oleh
bekerjanya elemen-elemen konikasi politik. Menurut austin Raney ada lima dari
jenis elemen komunikasi politik, yaitu :
a. Komunikator
Komunikator adalah orang yang bertindak memengaruhi kebijakan pemerintah,
yang termasuk ke dalam kategori konikaor disini ialah partai politik atau
kelompok penekan.
b. Pesan
Komunikator politik selanjutnya memulai komuniasi polititk dengan cara
mengirimkan sebuah pesan. Pesan yang disampaikan agar penerima mengetahuinya
dan sadar akan pesan yang dari komunikator.
c. Medium
Medium adalah alat yang digunakan oleh komunikator politik untuk
mentransmisi pesan agar penerima pesan sadar akan yang disampaikan oleh
komunikator. Termasuk dalam kategori medium ini diantara lain : televsis,
radio, koran,majalah, media sosial dan lain-lain.
d. Penerima
pesan
Penerima pesan adalah orang-orang yang sadar akan pesan yang di sampaikan
dari komunikator politik. ;
e. Respon.
Setiap komunikasi polititk ditujukan untuk memproduksi satu atau beberapa
jenis respon dari penerima pesan yang disampaikan baik itu secara tertulis
maupun secara lisan. Tujuanya untuk membuat ringkasan pemahaman agar sesuai
yang kita inginkan menjadi kesepakatan bersama.
Ada beberapajeni-jenis respon yang diantaranya ialahh inisiasi,.konversi ,reinforctman,aktivasi.
Model komunikasi politik
Komunikasi politik
terdaapat beberapa macam model, terdapat tiga macam bentuk komunikasi politik
yang diantaranya yakni :
1. Model
linier
Model linier dalam komunikasi
politik dianggap sebagai linier atau garis lurus satu arah
Comments
Post a Comment