Kurangnya Motivasi Dalam Proses Pemebelajaran
Prasetyo Bayu Nugroho
16322025
TESOL Material Development
Profile of Client
Name : Muhammad Maruf Alwi
Class : VIII
School : Mts Yapipakem, Sleman, Yogyakarta
Age :
Address : Nglanjaran
Region : Islam
Didalam komunitas kecil dikelas siswa memiliki dua hubungan; hubungan dengan guru dan hubungan dengan siswa lainnya. Kedua hal tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Sehingga guru dan siswa sama-sama memiliki peranan penting dalam sebuah proses pembalajaran. Guru bukan hanya bertugas sebagai seoranh pengajar saja, yang memberikan materi kemudian memberikan tugas rumah kepada siswa. Lebih dari itu, guru diharuskan untuk mampu memberikan pemahaman- terkait materi yang telah disampaikan, memastikan apakah materi yang disampaikan dapat dipahami siswa dengan baik, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan oleh seorang guru yang profesional.
Pernanan guru di sekolah sangatlah penting, guru menjadi orang tua saat siswa berada disekolah. Sehingga guru dapat menjadi seorang penyayang yang efektif dan menyanyagi dan menghormati murid-muridnya. Serta membantu mereka meraih sukses disekolah misalnya dengan memberikan materi tambahan, mengajak siswa untuk belajar kelompok dengan dipandu guru, dan lain-lain. Selain itu guru juga harus bisa berperan sebagai teman yanh lebih tua untuk anak yang lebih muda. Artinya, guru harus berusaha menjadi teman belajar para siswanya agar siswa tidak merasa sungkan ketika ingin bertanya mengenai materi yang belum dipahami oleh siswanya.
Dalam pandangan KH. Hasyim Asy’ari seorang guru harus ikhlas dalam mengajar. Keikhlasan seorang guru dapat mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Guru yang ikhlas dalam mengajar akan selalu mengutamakan pemahaman siswanya. Selalu memastikan dan memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya mengenai materi yang belum di pahami dan bahkan tak jarang ada siswa yang benar-benar tidak memahami apa yang disampaikan oleh gurunya.
Guru harus memperlakukan semua murid layaknya anak sendiri, maka sikap tersebut tidak sekedar memiliki kemampuan mengajar, tetapi juga guru harus bisa membimbing, membina dan mengasuh. Membimbing adalah proses mengarahkan yang berkaitan dengan prilaku dan karakter. Proses pembentukan karakter peserta didik bisa di dapatkan disekolah, keluarga, dan lingkungan tempat peserta didik bermain. Membina merupakan sebuah proses yang dilakukan seorang guru untuk memahami apa yang berkaitan dengan latar belakang siswanya. Misalnya siswa berasal dari keluarga yang perekonomiannya kelas bawah, menengah, dan atas. Sedangkan mengasuh adalah cara seorang guru memperlakukan muridnya seperti anak sendiri. Guru tidak diperbolehkan untuk pilih kasih terhadap siswanya. Misalkan ada siswa yang berprestasi selalu diperhatikan oleh gurunya, itu merupakan tindakan pilih kasih. Guru harus bisa mengasuh semua siswanya sesuai dengan porsinya.
Bayangkan saja jika guru hanya menilai siswanya karena prestasi yang pernah ia raih sekolah. Maka hanya ada beberapa saja siswa yang memiliki kedekatan emosional diantara guru dan siswanya. Guru tidak bisa menjadi orang yang subjektif, guru harus bisa menjadikan dirinya sebagai orang yang objektif. Dimana ketika ia ingin menilai siswanya harus disesuaikan dengan bakat dan minat siswanya tersebut.
Berdasarkan pembahasan diatas, saya ingin menguraikan satu masalah yang dihadapi oleh Muhammad Maruf Alwi, dia adalah salah satu murid kelas VIII di MTS Yapipakem, Sleman, Yogyakarta. Alwi mengalami masalah yang lumayan serius dalam pelajaran bahasa inggrisnya. Kurangnya motivasi selalu saja dirasakan ketika belajar bahasa inggris. Banyak kosakata baru yang sering dijumpai saat proses pembelajaran dikelas. Bahkan guru disekolahnya pun tidak terlalu banyak menggunakan media sebagai alat pembelajaran. Guru hanya menggunakan selembar kertas, LKS, dan papan tulis. Dan menurut saya itu tidak cukup jika digunakan pada siswa di sekolah menengah pertama. Seharusnya guru bisa lebih kreatif dan bisa membuat berbagai macam media pembelajaran agar siswa pun tidak merasakan bosan ketika belajar dikelas. Banyak media yang bisa digunakan didalam kelas, misalnya guru menggunakan kartu bergambar, video dalam presentasi materi, dan masih banyak lagi.
Dengan materi yang baguspun sebuah pelajaran tetap saja memibingungkan. Seorang guru juga membutuhkan strategi mengajar yang efektif yang dapat menstimulasi siswanya untuk terlibat aktif dalam materi dan memikirkannya dengan serius. Guru harus sudah benar-benar memiliki kedekatan emisional yang baik dengan semua muridnya dan diharapkan guru bisa mengajak semua muridnya untuk aktif dan menciptkan suasana kelas yanh kondusif dan sesuai dengan kurikulum yang telah dibuat oleh guru sebelum pertemuan dimulai. Guru harus menyiapkan sebuah materi yang sesuai dengan level dan kemampuan siswanya, tidak bisa asal pilih materi saja.
Dengan berbagai macam materi, guru juga harus memiliki pertimbangan tersendiri tentang materi yang akan disampaikan. Guru juga bisa menggunakan “focus group disscusion” sebagai cara untuk membuat semua siswa aktif dikelas. Dimana “focus group disscusion” terfokus kepada pembicaraan siswanya dan guru yang akan menjadi penengah serta menyimpulkan apa yang telah di didiskusikan oleh siswa-siswanya.
Kurangnya motivasi belajar juga saya rasakan ketika saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dimana saya tidak tahu menahu apa yang harus saya capai saat proses pembelajaran bahasa inggris di dalam kelas. Saya hanya mengikuti proses pembelajaran setelah itu saya diberikan beberapa pertanyaan oleh guru saya kemudian setelah menjawab pertanyaan tersebut guru langsuny memberikan tugas rumah sebagai cara agar saya bisa belajar dirumah.
Tetapi, hal itu yang membuat saya kurang aktif dikelas. Saya hanya bisa diam saja dan tidak selalu memperthatikan apa yang disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran. Saya merasa ada hal yang kurang tepat dalam proses pembelajaran sehingga saat ini saya mendapatkan beberapa rekomendasi metode pembelajaran setelah mendapatkan mata kuliah material development, teaching english to young learners methodolgy, learning media and technology, digital literacy and ICT in education.
Saat kelompok kami melakukan interview ada hal yang menarik dari interview kami. Dimana Alwi menjawab beberapa pertanyaan yang telah kami berikan dengan nada yang teramat pelan sekali. Dia seolah-olah malu ketika akan melontarkan beberapa kalimat kepada kelompok kami. Karena hari itu adalah awal perkenalan kelompok kami dengan keluarganya Alwi. Saya selalu berusaha untuk meyakinkan dia ketika menjawab pertanyaan dari kelompok kami.
Pengetahuan merupakan hal yang terpenting bagi manusia. Apalagi pengetahuan yang dapat menghantarkan seseorang untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun diakhirat. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda “Didiklah anak-anak kalian akan tiga hal, yaitu cinta kepada Nabi, cinta kepada keluarganya dan membaca Al-Qur’an”.
Dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus selalu memotivasi peserta didiknya agar memiliki motivasi dalam belajar. Guru juga harus memberikan semangat dan selalu mengingatkan kepada muridnya agar bisa belajar diluar sekolah. Seperti halnya ketika ia bermain di luar rumahpum adalah sebuah proses pembelajaran. Karena disana nantinya peserta didik akan menemukam berbagai macam permasalahan dan harus menyelesaikannya tanpa bantuan guru dan orang tua.
Referensi
There are 2 Refrences, iam sorry
Comments
Post a Comment